WAWACAN SAJARAH HAJI MANGSUR: REKONSTRUKSI HISTORIS MELALUI NASKAH KUNA BANTEN
Abstract
Studi ini bertujuan untuk merekonstruksi sejarah Banten melalui analisis terhadap naskah klasik Wawacan Sajarah Haji Mangsur (WSHM), sebuah sumber lokal yang terabaikan namun potensial. Dalam konteks perkembangan epistemologi dan metodologi ilmu sejarah, penelitian ini menyoroti pentingnya memperlakukan sumber-sumber lokal dengan serius sebagai sumber sejarah yang bernilai. Sumber-sumber lokal, terutama yang berjenis historiografi tradisi, seperti WSHM, memiliki kekayaan informasi yang dapat mengungkapkan realitas sejarah yang mungkin terabaikan dalam sumber-sumber asing. Pendekatan metodologis studi ini melibatkan analisis tekstual mendalam terhadap WSHM, dengan fokus pada identifikasi fakta-fakta historis, refleksi fakta mental dan sosial, serta interpretasi konteks historis yang lebih luas. Hasil analisis menunjukkan bahwa WSHM tidak hanya berfungsi sebagai narasi sejarah, tetapi juga sebagai cerminan dari pandangan kesejarahan masyarakat Banten sebagai subjek kolektif. Di antara temuan utama adalah adanya upaya pemurnian citra Sultan Haji dalam WSHM, yang menunjukkan dinamika politik dan sosial yang kompleks dalam masyarakat Banten pada masa itu. Selain itu, WSHM juga menggambarkan tradisi oposisi dan resistensi terhadap kekuasaan, serta interaksi kompleks antara masyarakat lokal dan kekuatan asing seperti Belanda. Berdasarkan temuan ini, penelitian ini mengajukan interpretasi baru tentang sejarah Banten yang lebih dinamis dan inklusif, yang memperkaya pemahaman kita tentang pandangan kultural terhadap kekuasaan dan dinamika sosial dalam masyarakat Banten. Dengan demikian, penelitian ini menegaskan bahwa sumber-sumber lokal, terutama WSHM, merupakan sumber sejarah yang penting dalam merekonstruksi sejarah Banten, dan memperlihatkan pentingnya menggali informasi dari perspektif lokal untuk memahami sejarah suatu daerah secara menyeluruh.
References
Cortesao, A. (2017). The Suma Oriental of Tomé Pires: An account of the east, from the Red Sea to Japan. Routledge.
Day, A. (1978). Babad Kandha, Babad Kraton and variation in modern Javanese literature. Bijdragen Tot de Taal-, Land-En Volkenkunde/Journal of the Humanities and Social Sciences of Southeast Asia, 134(4), 433–450.
Djamaris, E. (2002). Metode penelitian filologi.
Ekajati, E. S. (1999). Jawa Barat, koleksi lima lembaga (Vol. 5). Yayasan Obor Indonesia.
Goldmann, L., & Boelhower, W. Q. (1980). Essays on Method in the Sociology of Literature. Telos Press St. Louis.
Hidayat, I. S. (2012). Teologi dalam Naskah Sunda Islami. Bandung: Sygma Creative Media Corp.
Kurnia, A. A. (2012). Sinurat Ring Merega; Tinjauan atas Kolofon Naskah Sunda Kuna. Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara, 3(1), 77–99.
Lubis, N. (1996). Naskah, teks, dan metode penelitian filologi. Forum Kajian Bahasa & Sastra Arab, Fakultas Adab IAIN Syarif Hidayatullah.
Ota, A. (2005). Changes of regime and social dynamics in West Java: Society, state and the outer world of Banten, 1750-1830. In Changes of Regime and Social Dynamics in West Java. Brill.
Pigeaud, T. G. T. (1967). Preliminary Historical Remarks on the Literature of Java. In Synopsis of Javanese Literature 900–1900 AD (pp. 1–44). Springer.
Pudjiastuti, T. (2000). Sadjarah Banten suntingan teks dan terjemahan disertai tinjauan aksara dan amanat.
Purwanto, B. (2006). Gagalnya Historiografi Indonesiasentris?! Ombak.
Rosidi, A. (1966). Kesusastraan Sunda Dewasa Ini. Tjupumanik.
Wardah, E. S. (2018). Naskah Wawacan Sajarah Haji Mangsur sebagai Karya Sastra Sejarah Tinjauan Strukturalisme (Disertasi). Pascasarjana Universitas Padjajaran, Bandung.