Sikap Moderasi Beragama Pada Kegiatan Ekstrakulikuler (Studi Kasus Pada Siswa MAN 4 Aceh Besar)
Abstract
Dewasa ini ada potensi milenial yang terjebak dalam ideologi beragama yang berpotensi merusak kedamaian dan kerukunan berbangsa dan bernegara. Hal ini terjadi karena terdapat keberagaman pada pelaksana ekstrakurikuler sebagai subyek penelitian. Untuk membendung hal tersebut dibutuhkan sikap moderasi beragama sebagai jalan tengah dalam menghidupkan kegiatan ekstrakurikuler di madrasah. Moderasi beragama adalah cara hidup untuk rukun, saling menghormati, menjaga dan bertoleransi tanpa harus menimbulkan konflik karena perbedaan yang ada. Fokus kajian penelitian kualitatif ini adalah untuk dapat mendeskripsikan fenomena sikap moderasi beragama pada Siswa MAN 4 Aceh Besar sebagai Madrasah Unggulan Riset pada Kegiatan Ekstrakurukuler. Teknik pengumpulan data atau mengumpulkan informasi melibatkan partisipasi langsung, berupa dokumentasi, observasi, wawancara dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler pada MAN 4 Aceh Besar dilaksanakan melalui organisasi ekstrakurikuler, dimana setiap organisasi memiliki kegiatan pokok masing-masing seperti kegiatan pengkaderan. Selain itu kegiatan ekstrakurikuler juga dilaksanakan oleh OSIM, seperti Latihan Kepemimpinan Dasar (LKD), Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (MATSAMA). Kemudian Sikap Moderasi Beragama Siswa MAN 4 Aceh Besar sebagai Madrasah Unggulan Riset pada kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan hasil angket, observasi, wawancara terkait Prinsip-prinsip Moderasi Beragama, terdiri dari berkeadaban (ta’addub), keteladanan (qudwah), kewarganegaraan dan kebangsaan (muwatanah), mengambil jalan tengah (tawassut), berimbang (tawazun), adil dan konsisten (‘itidal), kesetaraan (musawah), musyawarah (syura), toleransi (tasamuh), dan dinamis dan inovatif (tathawwur wa ibtikar) digolongkan dalam kategori Sangat Baik.