KONTEKSTUALISASI MAKNA SENIF RIQAB DALAM PERSPEKTIF ULAMA KONTEMPORER KONTEKSTUALISASI MAKNA SENIF RIQAB DALAM PERSPEKTIF ULAMA KONTEMPORER

Main Article Content

Armiadi Musa

Abstract

Sebagian Ulama Kontemporer seperti Mahmud Syaltut, memandang bahwa perbudakan yang dimaksudkan  dalam al-Quran surat at-Taubah ayat 60, sudah tidak ditemukan lagi faktanya di dunia sekarang ini, karena itu penafsiran riqab perlu diperluas tidak hanya menyangkut pembebasan budak tetapi juga  upaya membebaskan negara-negara yang masih dikuasai negara lain yang bertindak dzalim baik secara politik, ekonomi, maupun ideologis. Negara-negara seperti ini masuk dalam cengkeraman perbudakan dan mengekang kebebasan warganya yang berdampak pada aspek kemanusiaan secara global  lebih mengerikan daripada sekedar perbudakan hamba sahaya. Dengan demikian terma riqab tidak lagi harus dipahami secara literal, karena riqab dalam konteks budak sudah tidak relevan lagi. Namun jika ‘illat yang ada dalam pemikiran ulama dipertimbangkan dan disesuaikan dengan keadaan sekarang, maka riqab dikontekstualisasikan pemaknaanya agar sesuai dengan kondisi sekarang. Menurut al-Qurthubi dan Muhammad Rasyid Rida, terkait membebaskan bangsa yang terjajah dengan zakat, Rasyid Rida berpendapat dibolehkan sekiranya tiada lagi keperluan untuk menebus kemerdekaan hamba sahaya secara individu. Beliau mengemukakan bahwa bagian  senif riqab boleh dipergunakan untuk membantu sesuatu bangsa yang ingin melepaskan dirinya dari penjajahan, apabila tidak ada sasaran membebaskan, perorangan. Adapun Yusuf Qardhawi cenderung menyatakan bahwa tidak perlu memperluas pengertian kalimat yang madlul aslinya tidak menunjukkan demikian, sebab menolong bangsa yang sedang memperjuangkan kemerdekaannya, merupakan tanggungjawab Bersama, bukan membebankan bantuannya pada dari senif zakat.  Riqab pada konteks kekinian, khususnya di Indonesia dan Malaysia dapat disamakan dengan human trafficking atau perdagangan orang., sehingga direkomendasikan kepada Lembaga-lembaga keamilan dapat membebaskan mereka dari perbudakan modern.

Article Details

How to Cite
Musa, A. (2024). KONTEKSTUALISASI MAKNA SENIF RIQAB DALAM PERSPEKTIF ULAMA KONTEMPORER. l-qtishadiah: urnal ukum konomi yariah, 5(1), 01-14. https://doi.org/10.22373/iqtishadiah.v5i1.4715
Section
Articles

References

Abdul Gani Abdullah, “Reinterpretasi Zakat di Indonesia”, Problematika Zakat Kontemporer: Artikulasi Proses Sosial Politik Bangsa, Jakarta: Forum Zakat (FOZ), Cet. Ke-3 , 2003.
Al Yasa’ Abubakar, Senif Penerima Zakat: Sebuah Upaya Untuk Reinterpretasi, Banda Aceh, Media Syariah, Vol. XVI, No.1, 2014.
Ali, M. Hasan, Zakat dan Infak: Salah Satu Solusi Mengatasi Problema Sosial di Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, Cet. Ke-2, 2008.
Asnaini, Membangun Zakat Sebagai Upaya Membangun Masyarakat, La Riba: Jurnal Ekonomi Islam, Vol. IV No. 1, 2010.
Bagian Proyek Peningkatan Zakat dan Wakaf, Jakarta, Pedoman Zakat 9 Seri, 2002
Bazis Provinsi DKI Jakarta & Institut Manajemen Zakat, Manajemen Zakat ZIS BAZIS Provinsi DKI Jakarta, Cet. Ke-1, 2006.
Bahuti, Mansur Ibn Yunus Idris al-, Kasyaf al-Qina’ ‘an Matan al-Iqna’, Juzuk II, Beyrut: Dar al-Fikr, 1982.
David, Rosalie, Orang Mesir Kuno (keyakinan dan Praktek), Pers Akademik Sussex, 1998.
Dasuqi, Muhammad ‘Arafat al- , Hasyiyat al-Dasuqi ‘ala Syahr al-Kabir, juzuk I, Beyrut:Dar al-Fikr, t.t.
Fuadi, “Sistem Pengelolaan Zakat (Kajian Terhadap Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 7, Jurnal At-Tafkir, Vol. VII, No. 1 Juni, 2004 .
https://id.usermbassy.gov/id
Hikmat Kurnia dan A. Hidayat, Panduan Pintar Zakat, Jakarta, Qultum Media, 2008
Ibn ‘Arabi, Ahkam al-Qur’an, juzuk II, t.p.: Isa al-Bab al-Halab wa Syikat, 1967

Mahmud Syaltut, al-Islam ‘Aqidah Wa Syari’ah, Beirut, Dar al-Syuruq, ed. Ke-7, 1972,
Mohd Rilizam Bin Rosli, et. al., Distribution Management of Zakat Fund: Recommended Proposal for Asnaf Riqab in Malaysia”, International Journal of Civil Engineering and Technology (IJCIET), Vol. 9, Issue 3, 2018.
Nur Anisah Nordin & Wan Mohd Khairul Firdaus Wan Khairuldin, “The Position and Distributions of Zakat Asnaf Al-Riqab in Malaysian Zakat Institutions” International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, Vol. 8, No. 4 April 2018.
Nurul Huda, Dinamisasi Hukum Islam Versi Mahmud Syaltut”, Jurnal Suhuf, Vol. 19, No. 1, Mei 2007.
Nashih, Abdullah Ulwan, Zakat Menurut 4 Mazhab, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, Cet. Ke-1, 2008.
Nawawi, Abi Zakariyya Mahyi al-Din ibn Syaraf al- al-Majmu’ Syarh al-Muhaddab, juzuk 5, Mesir: Isa al-Babi al-Halabi wa Syirkat,, t.t.
Qurthubi, al- al-Jami’ Li Ahkam al-Qur’an, jil. 8, Qaherah: Dar al-Kutub, 1976.
Ridwan, KH Syamsuri, Zakat di dalam Islam, Jakarta: PT Pradnya Paramita, Cet. Ke-1, 198.
Rasyid Rida, Tafsir al-Qur’an al-Manar, Qahirah, Jilid. 10, 1354 H.
Suyanto, Modul Pendidikan Untuk Pencegahan Trafficking. Direktorat Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Biasa. Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
Syauqi, Irfan Beik, dkk, Indonesia Zakat and Development Report 2011: Kajian Empiris Peran Zakat dalam Pengentasan Kemiskinan, Ciputat: Indonesia Magnificence of Zakat, Cet. Ke-1, 2011.
Syeikh M. Khudari, Tarikhut Tasyri’ Al-Islami, Beirut Libanon, Dar al-Fikr, 1995M/1415H.
Sarakhsi, Muhammad Ibn Abi Sahl al- Al-Mabsut. Juz III, Mesir: Matba'ah Sa'adah, t.t.
Thabari, al, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, al-Matba’ah al-Hasiniyah al-Misriyah, t.t.
Yusuf al- Qardawi, Musykilat al-faqr wa kaifa ‘alajaha al-Islam, c.2, Cairo: Maktabat Wahbah. 1975