Potensi Santri Dayah Raudhatul Qur'an Darussalam dalam Menghafal Al-Qur'an Melalui Pembentukan Grup Tahfizh
Abstract
Setiap muslim percaya bahwa Al-Qur’an merupakan sumber utama ajaran Islam. Hal tersebut merupakan doktrin yang wajib diyakini oleh setiap muslim. Seseorang tidak dapat dikatakan sebagai muslim sejati jika ia melanggar keyakinan tersebut. Dengan demikian, setiap lembaga pendidikan Islam semestinya menjadikan Al-Qur’an sebagai dasar pembelajaran dan terkhusus dalam dunia pendidikan dayah. Membaca atau mengaji, menulis, menghafal dan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup merupakan kompetensi yang sepatutnya dimiliki oleh setiap muslim. Dayah Raudhatul Qur’an Darussalam yang notabene merupakan salah satu dayah di Aceh yang menganut sistem pendidikan tradisional tidak memiliki program untuk menghafal Al-Qur’an secara khusus, tetapi melakukan proses membaca, menulis dan mengkaji serta mengamalkan kandungannya. Lantas, bagaimana animo dan potensi santri Dayah Raudhatul Qur’an Darussalam dalam menghafal Al-Qur’an. Hal tersebut menjadi masalah utama dalam penelitian ini yang jawabannya ditemukan melalui pendekatan kualitatif. Untuk memperoleh data yang akurat, penulis menggunakan teknik wawancara dan observasi langsung di lapangan. Penelitian ini mengungkapkan beberapa faktor yang mempengaruhi minat santri dalam menghafal Al-Qur’an. Selanjutnya, inovasi yang dilakukan untuk menggerakkan program tahfiz al-qur’an serta sikap pengurus dayah terhadap potensi santri dalam menghafal Al-Qur’an.
References
Ahmad. 2001. Musnad al-Imam Ahmad bin Hanbal. Beirut: Muassasah ar-Risalah.
Ahmad Rosidi. 2016. “Motivasi Santri dalam Menghafal Al-Qur’an” . Jurnal Al Qodiri, 10 (1).
Marzuki. 2011. “Sejarah dan Perubahan Pesantren di Aceh”. Jurnal Millah. 11 (1).
M.Quraish Shihab. Tafsir al-Misbah. Jakarta: Lentera Hati, 2002.
Raco, J.C. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Grasindo, 2010.
Sukron Ma’mun. 2019. Metode Tahfiz al-Qur’an Qur’ani. Tesis, Institut PTIQ Jakarta.