Wacana Moderasi Beragama Kementerian Agama: Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough The Discourse of Religious Moderation by the Ministry of Religious Affairs: A Critical Discourse Analysis According to Norman Fairclough

Main Article Content

Martalia Martalia
Andri Ashadi
Susilawati Susilawati

Abstract

This article aims to analyze the discourse of religious moderation as conveyed by the Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia, utilizing Norman Fairclough's critical discourse analysis (CDA) framework. The primary focus is on understanding how religious moderation is represented, how power relations are constructed, and how identity is formed through this discourse. The study adopts a qualitative approach, applying Fairclough's techniques for critical discourse analysis. Data were collected from content related to religious moderation on the official website of the Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia. The analysis divides the discourse into three levels: Microstructural, Mesostructural, and Macrostructural. At the Microstructural level, the findings indicate that the representation in the discourse of religious moderation includes comprehensive information and clear metaphors, establishing power relations and positioning journalists as part of governmental authority. At the Mesostructural level, it was found that the Ministry of Religious Affairs' website functions as a government information medium in the religious domain, with journalists as members of the Ministry of Religious Affairs, reaffirming power relations in the dissemination of the discourse. Furthermore, the Macrostructural analysis reveals that the Ministry of Religious Affairs' efforts to construct a narrative of religious moderation are a strategic response to social threats disrupting national unity, such as radicalism and intolerance. This study confirms that the Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia uses its website as the primary platform for spreading the discourse of religious moderation as an effort to face social challenges and strengthen national unity. The critical discourse analysis demonstrates that representation, power relations, and identity formation through the discourse of religious moderation play a crucial role in this effort.


Abstrak


Artikel ini bertujuan untuk menganalisis wacana moderasi beragama yang disampaikan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia menggunakan kerangka analisis wacana kritis Norman Fairclough. Fokus utama adalah untuk memahami bagaimana moderasi beragama direpresentasikan, bagaimana relasi kuasa terkonstruksi, dan bagaimana identitas dibentuk melalui wacana tersebut. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan menerapkan teknik analisis wacana kritis Norman Fairclough. Data dikumpulkan dari konten yang terkait dengan moderasi beragama pada situs web resmi Kementerian Agama Republik Indonesia. Analisis dilakukan dengan membagi wacana menjadi tiga tingkat yaitu Mikrostruktural, Mesostruktural dan Makrostruktural. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa pada tingkat Mikrostruktural, representasi dalam wacana moderasi beragama mencakup informasi yang lengkap dan metafora yang jelas, membangun relasi kuasa dan memosisikan wartawan sebagai bagian dari otoritas pemerintah. Pada tingkat Mesostruktural, ditemukan bahwa situs web Kementerian Agama berfungsi sebagai medium informasi pemerintah dalam bidang keagamaan, dengan wartawan sebagai anggota dari Kementerian Agama, yang menegaskan kembali relasi kuasa dalam penyebaran wacana. Kemudian, analisis Makrostruktural menunjukkan bahwa upaya Kementerian Agama dalam membangun narasi moderasi beragama merupakan respons strategis terhadap ancaman sosial yang mengganggu persatuan bangsa, seperti radikalisme dan intoleransi. Kajian ini mengonfirmasi bahwa Kementerian Agama Republik Indonesia menggunakan situs webnya sebagai platform utama untuk menyebarkan wacana moderasi beragama sebagai upaya menghadapi tantangan sosial dan memperkuat persatuan nasional. Analisis wacana kritis menunjukkan bahwa representasi, relasi kuasa, dan pembentukan identitas melalui wacana moderasi beragama memainkan peran penting dalam upaya tersebut.

Article Details

How to Cite
Martalia, M., Ashadi, A., & Susilawati, S. (2024). Wacana Moderasi Beragama Kementerian Agama: Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough. urnal osiologi gama ndonesia (JSAI), 5(1), 88-106. https://doi.org/10.22373/jsai.v5i1.4312
Section
Research Articles

References

Advertorial. 2020. “Menilik Laku Intoleran Di Kalangan Siswa Dan Mahasiswa.” Tirto.Id 1.
Aini, Nurul, Isra Aulia, and Zulfahmi. 2022. “Melawan Intoleransi Dan Ekstremisme Media Sosial: Inovasi Kampanye Moderasi Beragama Kanal Youtube Labpsa Tv.” Jurnal Sosiologi Agama Indonesia (JSAI) 3(1):69–81. doi: 10.22373/jsai.v3i1.1687.
Albana, Hasan, Badan Riset, and Inovasi Nasional. 2022. “Al Izzah: Jurnal Hasil-Hasil Penelitian Kontestasi Narasi Moderasi Beragama Di Instagram.” 17(1):2022–36.
Alfaini, Sania. 2021. “Perspektif Al-Qur’an Tentang Nilai Moderasi Beragama Untuk Menciptakan Persatuan Indonesia.” Permata : Jurnal Pendidikan Agama Islam 2(2):113. doi: 10.47453/permata.v2i2.399.
Alfajri, Ahmad, and Abdul Haris Pito. 2021. “Regresi Moderasi Dan Narasi Keagamaan Di Sosial Media.” Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan Dan Keagamaan 9(2):136–53. doi: 10.36052/andragogi.v9i2.237.
Amri, Khairul. 2021. “Moderasi Beragama Perspektif Agama-Agama Di Indonesia.” Living Islam: Journal of Islamic Discourses 4(2). doi: 10.14421/lijid.v4i2.2909.
Andi Abdul Hamzah, Muhammad Arfain. 2021. “Ayat-Ayat Tentang Moderasi Beragama.” Juornal Tafsere 9(1):27–45.
Ane. 2019. “Sepanjang 2019, Imparsial Sebut 31 Kasus Intoleransi Di Indonesia.”
Anjeli Aliya Purnama Sari. 2012. “Penerapan Nilai-Nilai Moderasi Beragama Pada Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Pendidikan Agama Islam.” Januari 2020 66(3):37–39.
Anon. 2016. “Konteks Penelitian.” 2(2):1–23.
Arif, Muhammad Khairan. 2020. “Moderasi Islam (Wasathiyah Islam) Perspektif Al-Qur’an, As-Sunnah Serta Pandangan Para Ulama Dan Fuqaha.” Al-Risalah 11(1):22–43. doi: 10.34005/alrisalah.v11i1.592.
Awaluddin, A. Fajar. 2021. “Konsep Pendidikan Moderasi Beragama Berbasis Al-Quran.” Jurnal Al-Wajid 2(1):379–89.
Aziz, Abdul. 2021. “MODERASI BERAGAMA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN (Sebuah Tafsir Kontekstual Di Indonesia) Religious.” Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu Dan Pengembangan Budaya Al-Qur’an 21(01):218–31.
Bbc.com. 2019. “‘Gerakan Islam Eksklusif’ Tumbuh Subur Di Kampus-Kampus Negeri, Menurut Studi NU.” BBC NEWS Indonesia.
Burhanuddin, Hamam, and Fahmi Khumaini. 2021. “Memperkuat Paham Moderasi Beragama Dalam Menangkal Narasi Kebencian Di Media Sosial.” Ta’allum: Jurnal Pendidikan Islam 9(2):388–416. doi: 10.21274/taalum.2021.9.2.388-416.
Elizabeth. 2019. “Analisis Framing Reuni 212.” (40):1–7.
Eriyanto. 2011. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKis Pelangi Aksara.
Fahrurrozi, and Muhammad Thohri. 2019. “Media Dan Dakwah Moderasi : Melacak Peran Strategis Dalam Menyebarkan Faham Moderasi Di Situs Nahdlatul Wathan on-Line Situs Kalangan Netizen Muslim-Santri.” Media Dan Dakwah Moderasi 17(1):155–80.
Fitriani, F., and A. A. Fathurrohman. 2022. “Penguatan Moderasi Beragama Perspektif Al-Qur’an Di Tengah Darurat Literasi Media.” … : Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir 1(1):1–8.
Fitriani, Fitriani. 2022. “Integrasi Nilai-Nilai Moderasi Beragama Persektif Al-Quran Melalui Penguatan Literasi Media.” Al-Fikri: Jurnal Studi Dan Penelitian Pendidikan Islam 4(2):97–106. doi: 10.30659/jspi.v4i2.18988.
Habibie, M. Luqmanul Hakim, Muhammad Syakir Al Kautsar, Nor Rochmatul Wachidah, and Anggoro Sugeng. 2022. “Moderasi Beragama Dalam Pendidikan Islam.” JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan 5(8):3194–3203. doi: 10.54371/jiip.v5i8.820.
Hamdan. 2019. “Wacana Dalam Perspektif Norman Fairclough.” Jurnal Komodifikasi Volume 7(1):17–32.
Husna, Husnah. Z. 2022. “Moderasi Beragama Perspektif Al-Quran Sebagai Solusi Terhadap Sikap Intoleransi.” Al-Mutsla 4(1):41–53. doi: 10.46870/jstain.v4i1.202.
Ibrahim, Arfandi. 2022. “Sepanjang 2022, Densus 88 Tangkap 11 Teroris Dari Gorontalo.” Liputan6.Com. Retrieved (https://www.liputan6.com/regional/read/5166997/sepanjang-2022-densus-88-tangkap-11-teroris-dari-gorontalo?page=2).
Kosasih, Engkos, Agus Suyadi Raharusun, Reza Pahlevi Dalimunthe, and Aceng Abdul Kodir. 2020. “Literasi Media Sosial Dalam Pemasyarakatan Moderasi Beragama Dalam Situasi Pandemi Covid-19.” Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Lazulfa, Haiyin Lana, and Andhita Risko Faristiana. 2023. “Strategi Mainstreaming Moderasi Beragama Di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Melalui Media Sosial.” Dewantara : Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora 2(1):16–33.
Maisah, Riyadul. 2021. “PUDARNYA RASA NASIONALISME DAN PATRIOTISME.” Mparrafidrajat.Sch.Id. Retrieved (http://www.smparrafidrajat.sch.id/2020/10/pudarnya-rasa-nasionalisme-dan.html).
Mayske Rinny Liando, Hadirman, and Universitas. 2006. “Al-Quran Dan Terjemahan Juz 2, (Surabaya : Duta Ilmu, 2006).” 36. doi: 10.30868/ei.v11i01.2089.
Mudassir, Rayful. 2019. “Potret Terorisme 2019: Delapan Aksi Terorisme, 275 Pelaku Diciduk.”
Muhamad, Murtadlo. 2021. Pendidikan Moderasi Beragama: Membangun Harmoni Memajukan Negeri.
Mujizatullah, Mujizatullah. 2021. “Inovasi Pembelajaran Moderasi Beragama Melalui Media Kreatif Pada Sekolah Umum/Madrasah Di Kabupaten Bone.” Pusaka 9(2):231–50. doi: 10.31969/pusaka.v9i2.526.
Naj’ma, Dinar Bela Ayu, and Syamsul Bakri. 2023. “PENDIDIKAN MODERASI BERAGAMA DALAM PENGUATAN WAWASAN KEBANGSAAN.” Academica : Journal of Multidisciplinary Studies 5(2):421–34. doi: 10.22515/academica.v5i2.4919.
Nurdin, Fauziah. 2021. “Moderasi Beragama Menurut Al-Qur’an Dan Hadist.” Jurnal Ilmiah Al-Mu’ashirah 18(1):59. doi: 10.22373/jim.v18i1.10525.
Pranowo, Bambang. 2011. Survei: Hampir 50% Pelajar Setuju Tindakan Radikal.
Pratista, Bagas Teguh, and Ari Ganjar Herdiansah. 2022. “MENCEGAH PERKEMBANGAN POPULISME ISLAM : ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP NARASI MENTERI AGAMA.” 18(2):60–80.
Ramadhan, Ahmad Thoha Nur. 2023. “Upaya Guru PAI Dalam Meningkatkan Moderasi Beragama Siswa Kelas XI Di SMAN Kebakkramat Tahun Ajaran 2022/2023.” 4(1):88–100.
Saputra, Irvan Nurfauzan, Azkaa Rahiila Hardi, and Revo Rahmat. 2023. “Sikap Intoleransi Pada Kehidupan Beragama Di Indonesia, Studi Kasus 'Cilegon, Kota Tanpa Gereja".” Jurnal Kajian Islam Kontemporer 1(2):1–19.
Sumarni. 2021. “Tradisi Massorong: Encountering Islam Dan Budaya Lokal Pada Mayarakat Desa Buku Kabupaten Polewali Mandar.” Frontiers in Neuroscience 14(1):1–148.
Susanto, Andi. 2017. “Survei Membuktikan Radikalisme Mewabah Ke PNS.”
Taufiq, Firmanda, and Ayu Maulida Alkholid. 2021. “Peran Kementerian Agama Dalam Mempromosikan Moderasi Beragama Di Era Digital.” Jurnal Ilmu Dakwah 41(2):134–47. doi: 10.21580/jid.v41.2.9364.
Thadi, Robeet. 2022. “Kampanye Moderasi Beragama Di Ruang Digital Indonesia.” Manhaj: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat 11(2):171–86.
VOA Indonesia. 2018. “Survei LSI: Gerakan 212 Picu Naiknya Intoleransi Di Indonesia.” Www.Voaindonesia.Com/ Indonesia. Retrieved (https://www.voaindonesia.com/a/survei-lsi-gerakan-212-picu-naiknya-intoleransi-di-indonesia/4585895.html).
Wahidmurni. 2017. “Survei APJII Pengguna Internet Di Indonesia Tembus 215 Juta Orang.” APJII 2588–93. Retrieved (https://apjii.or.id/berita/d/survei-apjii-pengguna-internet-di-indonesia-tembus-215-juta-orang).