RETORIKA BAHASA POLITIK PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM MATA NAJWA EDISI JOKOWI DIUJI PANDEMI (Pendekatan Sosiolinguistik)
Main Article Content
Abstract
Abstrak
Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui retorika Presiden Joko Widodo dalam mempersuasi masyarakat Indonesia dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19 dengan perspektif sosiolinguistik. Adapun metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian kualitatif, bahwa sistematika penulisan ataupun metode penelitian kualitatif itu merupakan satu prosedur penelitian yang kata-kata atau tulisan orang yang kita jadikan obyek tersebut serta prilakunya dapat kita amati serta dideskripsikan, yang kemudian penelitian ini disebut dengan penelitian kualitatif deskriptif. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa kalimat ataupun kata-kata yang diucapkan oleh Presiden Joko Widodo semuanya mengandung politis, karena dari sepuluh pokok pikiran Jean Stilwell Peccei dan Jason Jones, hanya satu pokok pikiran saja yang tidak penulis temukan dalam kalimat maupun kata Presiden Joko Widodo yaitu pokok pikiran Paralelisme. Menurut peneliti itu merupakan hal yang lumrah bagi seorang Presiden, karena ia merupakan pemimpin politik tertinggi di Indonesia, karena setiap kata maupun kalimat yang ia lontarkan, akan sangat berpengaruh bagi pemerintahannya serta masyarakat umumnya.